Sidak ke RSUD Ruteng, Bupati Manggarai Minta Kualitas Pelayanan Ditingkatkan

Kunjungan Kerja252 Dilihat

Kita semua punya kekuasaan. Mulai dari cleaning service sampai dokter spesialis. Tetapi bukan berarti bahwa kita boleh sewenang-wenang dan memperlakukan orang lain sesuka hati, misalnya membentak atau hal-hal negatif lainnya. Harus saling menghargai, komunikasikan setiap hal dengan baik dan tuntas

Hari ini, Senin, 1 Juli 2019, Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H. memimpin Apel Mingguan di BLUD RSUD dr. Ben Mboi sekaligus memberikan arahan kepada seluruh staf dan berdialog dengan pihak manajemen rumah sakit. Sidak atau inspeksi mendadak dilakukan rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Manggarai tersebut.

Di hadapan seluruh peserta apel, Bupati Deno Kamelus menyampaikan beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seluruh staf dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Kita harus bekerja sesuai aturan, mematuhi SOP (standard operating procedure) atau prosedur pelayanan yang sesuai standar, menjaga kode etik, menyadari posisi kita sebagai ASN yang digaji negara, dan terutama menyadari bahwa yang kita layani adalah sesama manusia. Dengan demikian, seluruh pelayanan kita akan berkualitas dan memuaskan,” tuturnya.

Tenaga medis dan tim manajamen di BLUD RSUD dr. Ben Mboi juga diminta untuk tidak membeda-bedakan perlakuan pasien. “Tidak boleh beda. Karena ini pasien BPJS dan Jamkesmas maka boleh ditunda sedangkan pasien umum diprioritaskan. Itu tidak boleh. Kekuasaan (kewenangan) yang kita miliki harus digunakan dengan baik dan tidak sewenang-wenang,” papar Bupati Deno.

Ditambahkannya, salah satu hal penting yang harus diperhatikan adalah kemampuan menjelaskan kepada pasien dan keluarga dalam bahasa yang mudah dipahami sehingga tidak terjadi kekeliruan pengambilan keputusan yang berakibat merugikan semua pihak atau menyinggung orang lain.

Bupati Deno Kamelus menjelaskan tentang kekuasaan yang dimiliki oleh setiap pihak yang pontensial disalahgunakan.

“Kita semua punya kekuasaan. Mulai dari cleaning service sampai dokter spesialis. Tetapi bukan berarti bahwa kita boleh sewenang-wenang dan memperlakukan orang lain sesuka hati, misalnya membentak atau hal-hal negatif lainnya. Harus saling menghargai, komunikasikan setiap hal dengan baik dan tuntas,” kata Bupati Deno Kamelus.

Ditambahkannya, BLUD RSUD dr. Ben Mboi adalah salah satu wajah terdepan Pemerintah Kabupaten Manggarai, sama seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, karena langsung melayani masyarakat. Oleh karenanya, setiap orang diharapkan memperhatikan kode etik.

“Jangan karena kita punya kekuasaan kita boleh sesuka hati,” tegasnya kepada peserta Apel Mingguan tersebut sembari mengingatkan tentang Stanford Prison Experiment yang dilakukan oleh Dr. Philip Zimbardo dari Universitas Stanford beserta dua koleganya, Craig Hanney dan Curtis Banks, pada tahun 1971.

“Dalam eksperimen yang dilakukan Zimbardo, ketika mendapat kekuasaan sebagai sipir penjara, para mahasiswa yang menjadi subjek penelitian berlaku sewenang-wenang kepada subjek lain yang menjadi tahanan. Itu artinya, kekuasaan sangat potensial untuk disalahgunakan. Saya tidak mau, di sini terjadi seperti itu. Setiap kekuasaan harus digunakan untuk melayani orang lain dengan baik,” paparnya.

Dalam pertemuan khusus dengan pihak manajemen, Bupati Deno Kamelus meminta agar setiap keluhan ditangani dengan baik sehingga kualitas pelayanan kesehatan di daerah ini menjadi semakin baik. “Sebagai Rumah Sakit rujukan, kita harus terus berbenah. Lakukan pertemuan rutin agar setiap persoalan dapat dibicarakan dan diselesaikan dengan baik, mulai dari cleaning service sampai para dokter spesialis,” pinta Bupati Manggarai.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Manggarai juga berdialog dengan pasien dan keluarga pasien yang sedang dirawat serta memantau pekerjaan-pekerjaan pembangunan fisik di BLUD RSUD dr. Ben Mboi, Ruteng. (*)

Tim Humaspro Manggarai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *