Paroki Beanio, 11 Februari 2022
Yang Mulia Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat,
Yang saya hormati,
- Wakil Bupati Manggarai;
- Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai;
- Romo Vikjen;
- Para Romo Vikep;
- Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemkab Manggarai;
- Ketua Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng;
- Para Imam, Biarawan, dan Biarawati;
- Camat Cibal bersama Unsur Forkopimca;
- Tokoh Umat, Pengurus Dewan Pastoral dan Dewan Keuangan Paroki;
- Umat sekalian, singkatnya hadirin dan undangan yang berbahagia
Salve, Salam sejahtera bagi kita semua,
Pada tempat yang pertama saya mengajak kita semua sekali lagi mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Kuasa, yang senantiasa menyertai seluruh perjalanan hidup kita, terutama perjalanan kita semua hari ini ke tempat ini. Peristiwa hari ini—selain terjadi karena keinginan kita sebagai manusia beriman serta atas inisiatif mulia dari Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng—terutama terjadi kehendak Tuhan sendiri.
Kita juga bersyukur karena Gereja Katolik Universal memberi perhatian pada setiap sendi/situasi kehidupan kita, termasuk ketika kita sakit. Gereja, secara khusus, menetapkan satu hari dalam setahun sebagai Hari Orang Sakit; sebuah ajakan untuk kita semua agar memberi perhatian lebih kepada orang-orang yang sedang menderita, letih, lesu, dan berbeban berat. Artinya, peringatan Hari Orang Sakit Sedunia adalah momen kita semua: yang sedang sakit, yang sehat, yang merasa hidupnya baik-baik saja, yang duduk di pemerintahan, yang bekerja di sektor swasta, dan gereja sebagai hirarki. 11 Februari 2022 ini telah ditetapkan oleh Paus Fransiskus sebagai hari penting bagi kita semua untuk memberi perhatian lebih pada mereka yang sakit.
Umat Beriman, Hadirin yang Saya Hormati,
Gereja dalam karya pastoral-nya, telah sejak lama berpihak kepada mereka yang menderita, tertindas, dan memerlukan pertolongan (pro-poor); termasuk tentu saja orang-orang sakit.
Di pihak lain, dalam bahasa yang sedikit berbeda tetapi sesungguhnya bermakna sama, pemerintah dalam kerja-kerja pembangunannya haruslah berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Di dalamnya, perihal kesehatan menjadi salah satu indikator utama. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat menjadi salah satu isu penting dalam perumusan rencana pembangunan. Kesadaran utama dari penetapan prioritas ini adalah: kalau masyarakat sehat maka mereka bisa bekerja, dan kalau mereka bekerja maka kesejahteraan lahir batin akan tercapai.
Untuk mencapai cita-cita itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai terus berupaya maksimal di bidang ini, mulai dari pembangunan fasilitas kesehatan, penambahan jumlah tenaga kesehatan, intervensi biaya kesehatan pada masyarakat kurang mampu, dan lain sebagainya. Karena itulah, kami, atas nama pemerintah, turut hadir pada peringatan Hari Orang Sakit Sedunia hari ini, untuk melengkapi irisan karya kemanusiaan ini: agar gereja dan pemerintah bergandeng-tangan dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tentu saja, mekanisme “gandeng-tangan” ini sangat mungkin terjadi, bahkan sudah terjalin selama ini. Mulai dari lembaga-lembaga gereja yang telah sekian lama bergerak di bidang kesehatan, hadirnya jurusan kesehatan di Unika Santu Paulus Ruteng, serta hal-hal lain yang berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani.
Atas semua hal baik itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi. Apresiasi yang sama, juga kami sampaikan pada Komisi Kesehatan Keuskupan Ruteng yang telah berinisiatif menyelenggarakan kegiatan ini bersama umat Paroki St. Mikhael Beanio. Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, hari Sabtu, 12 Februari 2022 besok akan diselenggarakan aksi Donor Darah untuk Kemanusiaan di Aula Missio Unika St. Paulus Ruteng. Kami sungguh berharap, seluruh agenda ini dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 secara ketat.
Bangsa Indonesia tengah menghadapi gelombang baru Covid-19, yakni varian Omicron yang tidak datang sendiri, tetapi bersama sub-variannya yang memiliki potensi penularan sangat cepat; dan, kita tentu tidak ingin agenda kegiatan yang ditujukan untuk membantu orang sakit, justru menjadi klaster baru penyebaran virus ini. Kami sungguh berharap bahwa panitia memberi perhatian khusus untuk poin ini, sekaligus menghimbau agar para pelaku perjalanan dari luar daerah mengurangi interaksinya dengan orang lain, terutama orang-orang sakit dan lanjut usia. Pemerintah Kabupaten Manggarai sendiri, dalam hubungannya dengan penanganan Covid-19, terus berusaha mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid di seluruh lapisan masyarakat. Terkait hal ini, kami sangat berharap kerja sama dari kita semua agar mau divaksin. Ingat! Yang menentukan apakah seseorang tidak boleh divaksin adalah tenaga kesehatan dan kita sebagai masyarakat harus menjalani vaksinasi, agar terhindar dari dampak buruk virus ini.
Bapa, Ibu, Saudara-saudari yang Terkasih,
Selain hal-hal tadi, ada satu catatan penting untuk kita perhatikan bersama, baik itu gereja, pemerintah, dan seluruh lapisan masyarakat, yakni: ODGJ. ODGJ atau Orang dengan Gangguan Jiwa adalah salah satu fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Manggarai saat ini.
Mereka adalah kelompok yang juga menderita, dan barangkali kurang mendapat perhatian. Kiranya, momentum peringatan Hari Orang Sakit Sedunia ini, juga menjadi saat yang tepat bagi kita untuk bersama-sama memikirkan langkah yang tepat untuk penanganan ODGJ di Kabupaten Manggarai. Kita bersyukur bahwa saat ini sudah ada Panti Rehabilitasi Jiwa Renceng Mose. Tetapi itu tentu saja belum cukup. Kita semua diharapkan terlibat dalam upaya penanganan ODGJ ini, dengan cara kita masing-masing. Yang paling utama adalah menjadi masyarakat yang inklusif; masyarakat yang tidak memperlakukan ODGJ dengan semena-mena, masyarakat yang men-support keluarga ODGJ dan bukan malah mencemooh atau menghindari mereka. Dukungan seperti itu sangat penting dalam usaha bersama menangani persoalan kesehatan ini.
Tentu saja, masih banyak hal lain di bidang kesehatan yang harus menjadi perhatian kita bersama, tetapi kami percaya bahwa peristiwa hari ini adalah salah satu langkah penting yang telah dimulai. Di waktu-waktu yang akan datang, kita pasti akan semakin baik. Sekian dan terima kasih.
BUPATI MANGGARAI
HERYBERTUS G. L. NABIT, S.E., M.A
Catatan: Sambutan ini dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai, Drs. Jahang Fansy Aldus.