Yang ingin dicapai adalah manusia yang memiliki keunggulan di bidang seni budaya, yang kehadirannya nanti akan berkontribusi pada pemajuan kebudayaan di daerah ini.
Pesta Paduan Suara Gerejani (PESPARANI) Tingkat Kabupaten Manggarai dilaksanakan di Ruteng, mulai tanggal 22 – 25 September 2019. Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H. mengatakan bahwa PESPARANI merupakan salah satu upaya menciptakan manusia-manusia unggul.
Hal tersebut disampaikannya di Gereja Katedral Ruteng pada hari Minggu, 22 September 2019, sebelum secara resmi membuka PESPARANI Tingkat Kabupaten Manggarai yang dirangkai dengan peluncuran agenda Menuju 100 Tahun Paroki Katedral Ruteng. Paroki ini akan berusia seabad pada tanggal 23 September 2020 mendatang.
Dalam sambutannya, Bupati Deno Kamelus menjelaskan bahwa dalam PESPARANI, manusia-manusia unggul yang ingin dicapai adalah yang memiliki keunggulan di bidang seni budaya, yang kehadirannya nanti akan berkontribusi pada pemajuan kebudayaan di daerah ini karena kegiatan ini merupkan aktivitas seni budaya umat Katolik yang hadir dalam bentuk pegelaran dan lomba musik liturgi.
“Yang ingin dicapai adalah (manusia) yang memiliki keunggulan di bidang seni budaya, yang kehadirannya nanti akan berkontribusi pada pemajuan kebudayaan di daerah ini. Sementara itu, penciptaan manusia-manusia unggul juga terus dilakukan pada bidang-bidang lainnya. Pada titik itulah kita dapat sama-sama melihat kerja-kerja pembangunan kita diarahkan ke tujuan itu,” kata Bupati Deno Kamelus yang menghubungkan agenda ini dengan tema peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2019 ini, yakni SDM Unggul, Indonesia Maju.
Dirinya juga berharap agar PESPARANI Tingkat Kabupaten Manggarai ini mampu melahirkan manusia-manusia unggul yang dapat meraih prestasi di tingkat yang lebih tinggi.
Sementara itu, ketua Panitia PESPARANI, Drs. Fransiskus Kakang, M.Si dalam laporannya menjelaskan bahwa latar belakang pelaksanaan PESPARANI adalah visi dasar Keuskupan Ruteng yakni Menuju Gereja yang Solid, Mandiri dan Solider. Kegiatan ini, menurutnya, bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Katolik di Kabupaten Manggarai melalui kreasi budaya dan seni termasuk meningkatkan mutu perayaan iman dalam liturgi Gereja Katolik.
Pada kesempatan yang sama, Vikjen Keuskupan Ruteng Rm. Alfons Segar, Pr mendorong umat Katolik di Manggarai sungguh-sungguh berusaha menjadi manusia yang bermutu, agar harapan bersama yaitu Manggarai Maju bisa terwujud. “Iman adalah salah satu unsur penting dalam menumbuhkembangkan dan menciptakan SDM yang bermutu dan justru melalui LP3K ini, pemerintah dan negara memberi peluang dan memfasilitasi pendalaman, penghayatan, dan pengamalan iman itu,” ujarnya.
Ada beberapa jenis dan kategori lomba pada ajang PESPARANI Tingkat Kabupaten Manggarai tahun 2019 ini, yakni Lomba Paduan Suara (Dewasa Campuran, Dewasa Pria, Gregorian Dewasa, Gregorian Remaja dan Paduan Suara OMK), Lomba Mazmur (kategori Anak, Remaja, OMK dan Dewasa), serta Lomba Cerdas Cermat Rohani (Anak dan Remaja) dan Lomba Bertutur Kitab Suci bagi anak-anak. Kegiatan ini diikuti oleh 14 dari 32 paroki dalam wilayah Kabupaten Manggarai. (*)
Tim Humaspro Manggarai