Penyalaan Listrik di Bea Mese, Jaringan Listrik Masuk 8 Desa di Cibal

Kunjungan Kerja421 Dilihat

Berdasarkan survei independen Universitas Udayana sampai dengan Desember 2019, total rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Manggarai 95,61%, dari 95,61% ini 55,31% RE PLN, 37% RE Non PLN

Supervisor Transaksi Energi PT PLN ULP Ruteng, Aji Wirawan

Kamis, 27 Februari 2020, Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H. menghadiri acara Penyalaan Listrik Desa (LISSA), serta pelayanan one day service Pasang Baru dalam program Nera Manggarai Raya yang digagas PT PLN ULP Ruteng. Dalam kunjungan ini Bupati didampingi oleh Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir, S.Pd. dan juga para Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai.

Dalam rangkai acara ini terdapat dua agenda utama. Yang pertama adalah penyalaan listrik secara simbolis di Paroki Ri’I, Desa Wae Mantang, Kecamatan Cibal; dan yang kedua adalah sosialisasi dan pelayanan one day service oleh PLN.

Penyalaan listrik pertama ini, merupakan sebuah peristiwa monumental yang menandai masuknya jaringan listrik PLN di Bea Mese dan 7 desa sekitarnya, yakni: Desa Barang, Desa Pinggang, Desa Golo, Desa Ladur, Desa Langkas, Desa Lando, dan Desa Perak. Sementara, pelayanan one day service adalah upaya PLN dalam melakukan dalam meningkatkan kualitas dan kecepatan pelayanannya.

Dalam acara itu, Supervisor Transaksi Energi, Aji Wirawan yang mewakili kepala PLN UPL Ruteng memaparkan data elektrifikasi di Kabupaten Manggarai.

“Berdasarkan survei independen Universitas Udayana sampai dengan Desember 2019, total rasio elektrifikasi (RE) Kabupaten Manggarai 95,61%, dari 95,61% ini 55,31% RE PLN, 37% RE Non PLN,” paparnya.

“Sedangkan, untuk rasio elektrifikasi desa berlistrik adalah sebesar 92,98% dari 172 desa,” tambahnya.

Dilansir dari lokadata.beritagar, yang dimaksud dengan Rasio Elektrifikasi (RE) adalah perbandingan antara jumlah rumah tangga berlistrik dan seluruh rumah tangga.

Dalam kesempatan itu juga, Bupati Deno menjelaskan alasan baru masuknya listrik PLN di enam Desa tersebut. Kepada masyarakat ia mengatakan bahwa, terlaksananya program pembangunan dasarnya selalu pada perencanaan, dan untuk memperoleh hasil yang berkesinambungan pembangunan mesti sesuai dengan perencanaan. Lebih lanjut, katanya, listrik merupakan sebuah fasilitas yang fundamental dan berdampak luas.

“Ini (listrik) dampaknya luas, oleh karena itu kita siapkan dulu fasilitas yang sifatnya umum. Dari situ diharapkan akan berkembang ke pribadi-pribadi,” tutur Bupati Deno.

“Tentu tidak berhenti di situ saja, salah satu prioritas untuk tahun 2021 adalah pengentasan kemiskinan,” tambahnya.

Baca Juga:

Di akhir rangkaian acara tersebut, pihak PLN juga menghimbau masyarakat untuk tidak menebang pohon jaraknya dekat dengan kabel listrik. Selain itu, mereka juga meminta kerelaan masyarakat apabila pihak PLN menebang pohon di dekat jaringan karena berpotensi mengganggu jaringan listrik. Untuk menjelaskan ini PLN memaparkan bahwa 80% gangguan listrik itu terjadi karena kayu. (YJ)

Tim Protokol Manggarai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *