Ruteng- Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E., M.A. menandatangani perjanjian kredit pinjaman daerah dari PT Bank Pembangunan Nusa Tenggara Timur atau Bank NTT senilai Rp 250 Miliar, di Hotel Revayah Ruteng, Senin (18/04).
Dalam sambutannya, Bupati Hery mengungkapkan dalam perjalanan membangun Kabupaten Manggarai, kami menemui banyak tantangan.
“Tetapi dalam perjalanan itu kami bersyukur bahwa ada seorang Gubernur NTT yang memberikan dorongan membuka cakrawala berpikir kami untuk menemukan sebuah pilihan dalam perjalanan pembangunan. Pada awalnya dorongan itu sederhana saja, dengan sebuah kata-kata bahwa sudah saatnya kita berpikir tentang pinjaman,” ujarnya.
Diungkapkan, ketika hal itu diutarakan dalam rapat internal pemerintah Kabupaten Manggarai, ada begitu banyak pihak yang terkejut karena pinjaman daerah merupakan pilihan baru, tetapi dalam pertemuan selanjutnya mendiskusikan sangat serius.
Alhasil semuanya bisa dikomunikasikan termasuk dengan jajaran DPRD Kabupaten Manggarai.
“Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ibu Anggota DPRD Kabupaten Manggarai, yang malam ini hadir diwakili oleh yang terhormat Bapak Ketua DPRD Kabupaten Manggarai. Dalam proses politik tersebut kami tidak menemukan halangan, sekali lagi karena kami bertemu dengan orang-orang baik, yang juga punya niat baik untuk Manggarai yang lebih baik,” ungkapnya.
Bupati Hery juga menyampaikan terima kasih kepada bank NTT. Dalam proses pinjaman telah menemukan makna Pembangunan dalam nama PT Bank Pembangunan Daerah.
Bahkan Bupati Hery mengakui, sebelumya sempat berpikir, nama Pembangunan hanya sekedar nama, tetapi dalam proses pinjaman ini Pemkab Manggarai menemukan bahwa, bank yang juga milik masyarakat NTT ini juga harus berpartisipasi untuk membangun daerah ini, bukan sekedar pinjam meminjam uang dengan nasabah, tetapi juga dalam urusan pembangunan.
“Karena itu kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang tinggi kepada seluruh jajaran PT Bank NTT, baik dari tingkat pusat di Kupang sampai pada Bank NTT Cabang Ruteng. Yang hari demi hari terus membangun komiunikasi dengan caranya masing-masing. Dan sampai malam ini sampailah pada titik di mana kita menandatangani perjanjian pinjaman. Bagi kami di Manggarai, tentu ini menjadi sesuatu hal yang luar biasa,” ujarnya.
Untuk pemerintah Kabupaten Manggarai, ini mengikatkan diri pada perjanjian yang sangat penting, dengan perjanjian ini akan memiliki anggaran lebih untuk membangun masyarakat Manggarai.
“Pinjaman pada biasanya tentu juga membawa beban, dan beban itu baiklah kalau kita pikul bersama-sama. Pinjaman dimaksudkan untuk memberikan daya lebih kepada upaya pembangunan kita, tidak untuk menggantikan anggaran yang sudah ada,” ungkapnya.
Bupati Hery berharap agar jajaran Pemerintah Kabupaten Manggarai menggunakan anggaran ini dengan baik, agar dampak positif dari pinjaman ini bisa terwujud.
Dijelaskan, pinjaman ini akan diarahkan kepada beberapa karya penting, yakni untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh Kabupaten Manggarai; menyelesaikan dan meningkatkan kualitas infrastruktur irigasi; untuk menyelesaikan atau menamah pembangunan gedung SMP, karena masih begitu banyak SMP di Manggarai yang masih menggunakan gedung SD;
Selain itu digunakan untuk infrastruktur pemerintahan, dalam hal ini untuk 4 kantor kelurahan dalam kota Ruteng. Karena sejak 8 tahun yang lalu, ada pemekaran kelurahan dari 12 menjadi 20 kelurahan. Dari 8 kelurahan itu tidak ada satupun yang memiliki gedung kantor yang layak.
“Karena itu kami memutuskan untuk mengambil sedikit pinjaman daerah ini untuk pembangunan infrastruktur tersebut,” katanya.
“Percayalah bahwa pinjaman yang kita dapatkan dari Bank NTT akan kita gunakan sepenuh-penuhnya untuk kesejahteraan rakyat Manggarai,” tutup Bupati Hery.
Sementara Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menjelaskan bahwa kemajuan pembangunan tidak terlepas dari strategi untuk memanfaatkan aksesibility mendapatkan modal, salah satunya dengan pinjaman daerah.
Kabupaten Manggarai dinilai memiliki banyak potensi, tetapi karena kemampuan kita terbatas. Maka percepatan pembangunan harus didukung dengan anggaran yang cukup besar, pinjaman daerah dinilai salah satu pilihan strategi yang tepat. (Tim Prokopim)