“Ada beberapa kendala yang menghambat pencapaian tersebut. Salah satunya adalah promosi dan pemasarannya,” tutur Bupati Manggarai, Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H.
Bupati Manggarai Dr. Deno Kamelus, S.H., M.H, mengajak diplomat Sesparlu (Sekolah Staf dan Pimpinan Luar Negeri) dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementrian Luar Negeri (Pusdiklat Kemlu) Republik Indonesia untuk bekerja sama dalam mempromosikan kekayaan lokal yang dimiliki Manggarai. Hal ini disampaikannya dalam diskusi terbatas dengan rombongan diplomat yang dipimpin langsung oleh Direktur Sesparlu, June Kuncoro, bertempat di ruang rapat VIP Nuca Lale, Kantor Bupati Manggarai pada Rabu (27/11).
Dalam acara ini Bupati menyebutkan beberapa kekayaan lokal Manggarai yang memiliki nilai jual tinggi, sehingga dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi Manggarai. Ia menyebutkan, banyak komoditas layak ekspor yang dimiliki Manggarai, di antaranya adalah kopi, vanili, cengkeh, dan hasil lainnya seperti ikan dan sebagainya. Selain komoditas tersebut, Bupati Deno memaparkan, destinasi pariwisata yang sudah menjadi daya tarik bagi para turis lokal dan internasional, seperti Lodok, Gunung Ranaka dan kampung adat Wae Rebo.
“Namun, ada beberapa kendala yang menghambat pencapaian tersebut. Salah satunya adalah promosi dan pemasarannya,” kata Bupati Manggarai.
Karenanya, ia meminta kerjasama para diplomat untuk dapat menjadi agen-agen baru dalam mempromosikan kekayaan-kekayaan ini.
“Terlebih para diplomat sudah cukup berpengalaman dan lebih memahami perspektif luar negeri,” tambahnya. Untuk diketahui, para diplomat ini pernah bertugas di berbagai kedutaan besar Indonesia di mancanegara.
Direktur June, pada kesempatan itu, menyampaikan dukungannya dan menyatakan kesiapan dalam mempromosikan kekayaan lokal Manggarai. Ia mengatakan, hal itu merupakan salah satu tujuan kedatangan mereka ke Manggarai.
Katanya, kedatangan rombongan Sesparlu ke Manggarai, selain untuk menghimpun informasi pariwisata, juga memiliki tugas untuk memberi kontribusi melalui promosi kekayaan daerah Manggarai. Lebih lanjut, katanya, langkah awal yang akan dilakukan oleh para diplomat adalah dengan membagi cerita mereka di Manggarai, melalui media online dan juga media sosialnya masing-masing.
Selain itu, masukannya untuk Pemda, penting memahami karakter umum wisatawan asing. Adapun dalam diskusi itu, dijelaskan oleh para diplomat beberapa kriteria umum yang harus dipersiapkan dalam menyambut turis mancanegara. Hospitality, kebersihan, sarana dan prasarana yang memadai, dan keterjaminan rasa nyaman. Sementara itu, hal lain yang mesti dilakukan oleh Pemerintah Manggarai adalah membentuk tim khusus untuk memetakan tipe-tipe wisatawan mancanegara, karena setiap wisatawan berbeda latar belakang budayanya. Sehingga, perlakuan pada tiap-tiap wisatawan perlu memperhatikan kebiasaannya masing-masing.
Saran pemasaran pariwisata juga disampaikan oleh, Sayu Oka Widani, yang pernah bertugas di Tokyo, Jepang. Katanya, salah satu langkah promosi yang biasa dilakukan oleh negara lain dalam memperkenalkan pariwisata-nya adalah dengan melaksanakan program diplomatic tour, yaitu mengundang duta besar untuk melakukan kunjungan di Manggarai. Tentu hal ini dilakukan dengan syarat, sudah ada persiapan matang untuk memberikan kesan pada pada kunjungan itu. Dalam kaitannya dengan itu, John Admiral, yang pernah bertugas di Yunani membagikan pengalamannya. Katanya, dalam promosi wisata, Yunani menyelenggarakan festival rutin yang berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Lanjutnya, dalam festival itu, wisatawan menetap di kampung dan merasakan kesan langsung kehidupan masyarakat di sana.
Berkaitan dengan promosi melalui festival, pada kesempatan lain, Bupati Manggarai mengatakan rencananya untuk mengadakan berbagai festival di Manggarai tahun depan.
“Kami merencanakan membuat Festival Manggarai Bermain dan Festival Manggarai Menari tahun depan,” katanya. Selain itu, pada kesempatan lain ia merencanakan untuk terselenggaranya festival di Wae Rebo.
Namun, menjelaskan soal itu, Bupati Manggarai masih mempersiapkan sumber daya yang ada, khususnya event organizer yang bisa menjadi penyelenggara festival yang profesional dan dapat meninggalkan kesan kepada para wisatawan ke depannya. Menjelaskan itu, katanya, ia sudah berkoordinasi dengan Kementrian Desa untuk membantu mempersiapkan anak muda Manggarai untuk menimba ilmu untuk menjadi penyelenggara festival dan event terkait.
Dalam diskusi itu, hadir juga Wakil Bupati Manggarai, Drs. Victor Madur; Penjabat Sekda Manggarai, Drs. Angkat Anglus, M.Si.; dan Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Manggarai. Rombongan. Rombongan yang hadir pada diskusi itu terdiri dari 27 orang. Yang terdiri dari 18 orang diplomat muda dan 9 pendamping. (YJ)
Tim Humaspro Manggarai