Bupati Hery Nabit Resmikan Tiga Rumah Adat di Ruteng Pu’u

Umum20 Dilihat

Prokopim, Manggarai – Kampung Adat Ruteng Pu’u kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu destinasi wisata budaya unggulan di Kabupaten Manggarai dengan diresmikannya tiga unit rumah adat “sondong” yang megah pada Sabtu (3/5/2025).

Peresmian yang dilakukan langsung oleh Bupati Manggarai, Heribertus G.L Nabit, ini menjadi angin segar bagi upaya pelestarian budaya sekaligus pengembangan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Tiga rumah adat yang pembangunannya selesai pada tahun 2024 ini merupakan hasil kolaborasi apik antara Pemkab Manggarai dan sektor swasta yang memiliki visi yang sama dalam melestarikan warisan leluhur.

Satu unit rumah adat didanai oleh Pemkab Manggarai, sementara dua unit lainnya merupakan kontribusi dari Yayasan Tirto Utomo dan Yayasan Umma Nusantara, organisasi yang dikenal memiliki komitmen kuat terhadap pelestarian budaya dan seni di berbagai penjuru Indonesia.

Bupati Heribertus Nabit beserta rombongan tiba di Natas Ruteng Pu’u pada pukul 09.30 WITA dan disambut dengan ritual adat tuak Kapu di Rumah Gendang oleh para tokoh adat setempat. Sambutan serupa juga diberikan kepada pimpinan Yayasan Tirto Utomo, Yori Antar, beserta delegasinya.

Acara peresmian yang dihadiri oleh Wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu, Sekretaris Daerah Manggarai, Fansi Jahang, sejumlah pimpinan OPD, serta para Lurah se-Kecamatan Langke Rembong ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh Bupati Nabit di salah satu dari dua rumah adat baru sumbangan yayasan, yakni Rumah Tirta Lopo Lawar dan Tirta Lopo Longgor.

Dalam sambutannya, Bupati Hery Nabit menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan rumah adat ini. Beliau menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan pihak swasta merupakan kunci penting dalam memajukan budaya Manggarai.

“Kita percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik, budaya Manggarai akan terus lestari hingga generasi mendatang,” ujarnya optimis.

Bupati juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya sebagai prioritas pembangunan di Manggarai, mengingat rumah adat bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan juga simbol harga diri, harkat, dan martabat masyarakat. Beliau berharap, ke depan, rumah gendang yang belum terbangun juga dapat segera terwujud.

Lebih lanjut, Bupati Nabit menyampaikan harapannya agar kerjasama dengan Yayasan Tirto Utomo dan Yayasan Uma Nusantara tidak hanya berhenti pada pembangunan fisik, tetapi juga berlanjut pada pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam menata Ruteng Pu’u sebagai destinasi wisata unggulan di Manggarai.

Foto: Bupati Manggarai bersama rombongan diterima di Rumah Gendang Ruteng Pu’u

Sementara itu, Yori Antar, perwakilan dari Yayasan Tirto Utomo dan Yayasan Uma Nusantara, menyampaikan kekagumannya terhadap kokohnya tradisi dan budaya di Ruteng Pu’u di tengah arus modernisasi. Beliau menegaskan komitmen yayasannya untuk terus mendukung pelestarian budaya di berbagai daerah, termasuk Manggarai.

“Tradisi dan budaya adalah fondasi yang akan membimbing kita ke masa depan. Dengan menjaga adat, maka tradisi akan menjaga kita semua,” tuturnya. Yori Antar juga mengungkapkan kegembiraannya atas rencana pembangunan lima rumah adat lagi di Ruteng Pu’u.

Salah seorang tua adat Ruteng Pu’u menyampaikan rasa syukur dan kegembiraan masyarakat atas bantuan pembangunan tiga rumah adat ini.

Peresmian ini diharapkan dapat semakin memperkuat daya tarik Kampung Adat Ruteng Pu’u sebagai destinasi wisata budaya yang otentik dan berkesan bagi para pengunjung. Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen untuk menjadikan kekayaan budaya sebagai aset penting dalam pengembangan pariwisata di Kabupaten Manggarai.

 

Bacar Juga: Bupati Manggarai Tekankan Penguatan Numerasi dan Wajibkan Tiga Ekstrakurikuler di Sekolah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *