Bupati Hery Nabit: Pintar Saja Tidak Cukup, yang Paling Penting adalah Attitude

Berita634 Dilihat

Ruteng – Bupati Manggarai, Herybertus G. L. Nabit, S.E., M.A. menghadiri pelaksanaan wisuda sarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Karya Ruteng di Aula Assumpta Ruteng, Sabtu (02/04).

Dalam sambutannya, Bupati Hery menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Karya yang sudah menginisiasi dan tetap tekun dalam inisiatif untuk membangun SDM anak-anak Manggarai.

Tentu tidak mudah membangun sebuah sekolah tinggi. Tetapi STIE Karya Ruteng tetap bertahan dalam niat dan cita-citanya. Orang-orang di dalamnya pun tetap bertahan dalam cita-cita untuk orang Manggarai.

“Karena itu Pemerintah Kabupaten Manggarai menyampaikan apresiasi yang tinggi untuk segenap sivitas akademika STIE Karya Ruteng yang terlibat aktif dan penuh dalam meningkatkan SDM Manggarai. Juga kepada dosen, terima kasih banyak sudah mendidik anak-anak kami,” ujarnya.

Secara khusus, Bupati Hery juga menyampaikan terima kasih kepada semua orang tua wisudawan yang telah berkorban banyak untuk mencetak satu orang sarjana.

“Untuk para wisudawan dan wisudawati: Welcome to the jungle, selamat datang di belantara kehidupan. Sudah lewat waktunya untuk bersantai, meminta pulsa kepada orang tua dan lainnya. Mulai sekarang harus berpikir serius tentang masa depan,” pesan Bupati Hery kepada Wisudawan.

“Tetapi jangan takut, di dalam belantara itu ada jalan yang sudah terbuka, dan ada juga jalan yang orang belum temukan. Masih banyak jalan yang orang belum rintis, ayo temukan jalan masing-masing,” tambahnya.

Menurut Bupati Hery, bahwa kuliah tidak sekedar mengejar ijazah. Tapi dalam proses perkuliahan setidaknya kita sudah membentuk cara berpikir yang kritis. Pembentukan mindset, melalui itu bisa mengambil keputusan apakah menjadi pegawai, karyawan atau memilih jalan sendiri.

Dikatakan, yang paling penting juga ketika sudah menjadi sarjana adalah pembentukan attitude, atau sikap dan sopan santun.

“Hari ini pintar saja tidak cukup, dalam lingkungan kerja itu nomor sekian, yang pertama adalah attitude atau sikap. Percuma pintar kalau tidak tahu sopan santun itu tidak akan dipakai. Sikap yang baik itu menjadi nomor satu dalam pekerjaan,” ungkapnya.

Di hadapan wisudawan, Bupati Hery juga menyampaikan beberapa tantangan ekonomi yang dihadapi dampak pandemi COVID-19.

Diminta untuk optimis dalam pemulihan Ekonomi pasca pandemi, kalau masyarakat optimis, kalangan dunia usaha optimis, maka akan banyak yang investasi dan tentukan membuka lapangan kerja baru.

“Kita harus menularkan rasa optimisme kepada semua pihak, bahwa kita semua sedang bertumbuh positif,” katanya.

Sebab menurut Bupati Hery, laju pertumbuhan ekonomi kita sekarang masih lambat, sehingga angka kemiskinan juga semakin banyak dan ketimpangan juga semakin besar. Itu karena dalam situasi krisis yang paling berdampak adalah masyarakat berpenghasilan rendah.

“Tapi kita bersyukur, Pemerintah Pusat membanguan jaminan penjaring sosial berupa BLT. Supaya masyarakat tetap bisa belanja,” katanya.

Bupati Hery juga mengingatkan para wisudawan terkait pentingnya kompetensi teknis atau skil.

Dalam era sekarang, kompetensi teknis yang paling penting adalah kompetensi digital. Digitalisasi tidak terhindarkan.

“Saya berharap, wisudawan hari ini pantang menyerah apapun keadaannya, hidup pasti selalu ada masalah dan tantangan. Tapi optimis menjadi sangat penting, bahwa harus berpikir hari esok akan lebih baik dari hari ini. Selamat datang di dunia nyata, selama berjuang, pasti sukses dan berhasil,” tutupnya. (Tim Prokopim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *