Pers sebagai Sumber Informasi yang Akurat dan Objektif (Sebuah Refleksi Hari Pers Nasional)

Umum787 Dilihat

Hari ini, 9 Februari, kita memperingati Hari Pers Nasional. Sebagai Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai yang sekarang berganti nomenklatur menjadi Protokol dan Komunikasi Pimpinan, saya ingin berbagi cerita tentang kedekatan antara kami dengan jurnalis di Manggarai.

Saya masih ingat saat pertama kali (15 tahun silam) saya bertemu dengan para jurnalis di Manggarai. Mereka datang ke kantor kami untuk mencari informasi tentang kegiatan pemerintah daerah. Saya masih baru di posisi Humas saat itu, dan saya merasa sedikit gugup saat berhadapan dengan mereka.

Namun, seiring waktu, saya mulai merasa nyaman berinteraksi dengan para jurnalis melalui Ngopi bareng. Mereka selalu siap untuk mendengarkan informasi yang kami berikan, dan mereka selalu berusaha untuk memahami konteks yang lebih luas.

Kami juga mulai mengadakan pertemuan rutin dengan para jurnalis untuk membahas tentang kegiatan pemerintah daerah dan isu-isu yang sedang hangat dibicarakan. Pertemuan-pertemuan ini selalu berlangsung dalam suasana yang santai dan terbuka sambil ngopi bareng.

Seiring waktu, kami mulai merasakan bahwa para jurnalis bukan hanya sekedar mitra kerja, tetapi juga menjadi teman-teman kami. Kami mulai saling mengerti dan memahami kebutuhan masing-masing.

Apa dibicarakan? Tentu banyak hal. Mulai dari cerita-cerita lucu sampai infomasi kekinian yang sedang ramai dibahas baik bersifat lokal maupun nasional.

Sebab bagi kami petugas humas pemerintah, berdiskusi dengan kawan-kawan jurnalis menjadi sebuah keharusan. Bagaimana tidak, peran mereka adalah membantu menyebarluaskan informasi kegiatan kepala Daerah atau sebuah kebijakan yang berurusan dengan kepentingan publik.

Saking dekatnya dengan kawan-kawan jurnalis, sering juga kami mendapatkan pengetahuan terkait teknik sederhana menulis berita atau merilis kegiatan pemerintahan untuk disebarluaskan melalui kanal informasi medianya masing-masing.

Pengalaman-pengalaman seperti ini membuat saya menyadari bahwa kedekatan antara Humas Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai dengan jurnalis sangatlah penting. Kedekatan ini memungkinkan kami untuk berbagi informasi yang akurat dan objektif, serta memungkinkan kami untuk memahami kebutuhan masyarakat lebih baik.

Yang mau kami katakan di sini, adalah bahwa peran kawan-kawan jurnalis tak bisa dianggap sepele. Mereka telah menjadi corong yang membantu menyebarluaskan informasi kerja-kerja pemerintah daerah.

Disrupsi Informasi oleh Medsos

Namun belakangan ini kerja-kerja jurnalistik mereka sedikit terganggu akibat masifnya laju perkembangan media sosial. Informasi datang di beranda media sosial silih berganti sampai menyebabkan disrupsi informasi. Meski demikian tetap saja peran jurnalis tak bisa tergantikan. Karena memang pers itu tetap memainkan fungsi-fungsinya yang strategis di tengah dinamika masyarakat yang semakin berubah. Fungsi pers tetap sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial yang jarang dimainkan oleh media sosial.

Media sosial lebih berisi konten-konten hiburan yang banyak disukai oleh penggiat media sosial khususnya Generasi Z. Tak mau ketinggalan beberapa instansi juga ikut-ikutan membuat akun media sosial untuk mempromosikan kerja-kerjanya sebagai abdi masyarakat, tetapi faktanya jarang di-update sebagaimana yang diharapkan.

Terhadap hal ini, informasi media pers tetap menjadi informasi pilihan bagi masyarakat terutama dalam peran yang dimainkannya sebagai agen kontrol sosial.

Di tengah perkembangan media sosial yang semakin masif ini, pers juga ditantang untuk menunjukan perannya yang maksimal. Namun diharapkan agar tetap menjaga kode etik jurnalistik sebagai panduan utama kerja-kerja jurnalistik. Ketika kode etik pers ini tetap dijadikan acuan maka pers sejatinya  menjadi rujukan pertama informasi yang dibutuhkan publik.

Tentu saja sebagai pengawal kebijakan publik, diharapkan pengawasan pers dapat dilakukan melalui kritik yang konstruktif, koreksi dan saran yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Kontrol sosial ini harus diperankan secara baik dalam koridor aturan dan etika. Sebab peran pers ini sangat dibutuhkan dalam membangun kekuatan bersama.

Karena tahapan kerja yang profesional inilah maka produk jurnalistik dibutuhkan oleh masyarakat termasuk pemerintah yang tentu berbeda dengan produk media sosial.

Sejak diubah nomenklatur humas dan protokol beberapa tahun lalu, relasi personal yang dibangun sejak lama dengan teman-teman pers perlahan hilang. Karena memang kami hanya melaksanakan tugas melayani Kepala /Wakil Kepala Daerah saja dalam tugas dan fungsi.

Peran itu sepenuhnya sudah menjadi  tanggungjawab Dinas Komunikasia dan Informatika. Namun relasi-relasi yang terbentuk sejak lama masih mengakar kuat. Tetapi bahwa dalam banyak hal kita masih tetap berada pada jalan yang sama yakni menyediakan karya-karya jurnalistik yang bisa dipertanggungjawabkan.

Tema peringatan Hari Pers Nasional tahun ini adalah “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”. Sebuah tema yang mau menegaskan peran strategis pers dalam mendukung ketahanan pangan, sebagaimana yang menjadi prioritas penting dari kebijakan Presiden Prabowo. Tujuan dasarnya adalah kemandirian pangan untuk kesejahteraan nasional sampai ke daerah-daerah termasuk Tana Nucalale yang kita banggakan ini.

Dalam rangka Hari Pers Nasional ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para jurnalis di Manggarai yang telah bekerja sama dengan kami. Kami berharap bahwa kedekatan ini dapat terus berlanjut dan membuahkan hasil yang lebih baik bagi masyarakat.

 

Baca Juga: jelang-penertiban-pkl-liar-satpol-pp-gencar-lakukan-sosialisasi/

 

Penulis:

Kasubag Protokol, Valentinus Onggot, S,Fil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *