Uskup Ruteng Berkati Natas Labar, Awali Prosesi Jumat Agung di Ruteng

Umum162 Dilihat

PROKOPIM- RUTENG, NTT – Ribuan umat Katolik dari Tujuh paroki di Kota Ruteng memadati arena terbuka Natas Labar, pusat kota Ruteng, pada Jumat pagi (18/4/2025). Kedatangan mereka bertujuan untuk mengenang kisah sengsara dan wafat Yesus Kristus melalui Ibadat Lamentasi.

Ibadat yang dimulai tepat pukul 06.30 WITA ini dipimpin langsung oleh Yang Mulia Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat.

Prosesi ini merupakan bagian penting dari rangkaian perayaan Jumat Agung, hari di mana umat Katolik mengenang penyaliban Yesus. Ibadat Lamentasi sendiri merupakan tradisi dalam Gereja Katolik sebagai ungkapan duka dan perenungan atas penderitaan Kristus.

Di awal ibadat, Uskup Siprianus memberkati Natas Labar, sebuah lapangan terbuka yang menjadi lokasi sentral kegiatan sosial, arena perjumpaan dan tempat rekreasi di Ruteng. Dalam kotbahnya, Uskup SipriĀ  mendoakan agar Natas Labar dapat menjadi sarana pemersatu bagi seluruh umat dan juga simbol kehidupan umat.

“Mari kita mendoakan tempat ini sebagai simbol dari Natas Labar kehidupan kita dari waktu ke waktu. Dan persis merupakan natas labar kehidupan kita masing masing. Marilah kita berarak bersama merenungkan jalan salib Tuhan mulai dari tempat ini ke tempat doa dan perenungan kita masing masing,” ungkapnya.

Uskup Ruteng saat memberkati Natas Labar, Foto : (Ino Djemali)

Pantauan di lokasi menunjukkan kehadiran sejumlah tokoh penting Kabupaten Manggarai, termasuk Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit dan Wakil Bupati Manggarai Fabianus Abu, beserta beberapa pejabat pemerintah daerah.

Ribuan umat yang memadati Natas Labar tampak mengenakan busana berwarna merah. Warna ini merupakan warna liturgi yang melambangkan pengorbanan dan cinta kasih, sangat sesuai dengan makna perayaan Jumat Agung.

Setelah Ibadat Lamentasi, rangkaian acara dilanjutkan dengan Jalan Salib Hidup atau tablo. Uniknya, hujan deras yang mengguyur Ruteng sejak pagi tidak menyurutkan kekhusyukan umat dalam mengikuti setiap prosesi doa.

Antusiasme umat terlihat begitu tinggi, memadati setiap sudut arena Natas Labar.

Foto: by Ino Djemali

Penampilan para pemain tablo pun berhasil menyentuh hati para peserta ibadat. Dengan penuh penghayatan, mereka memerankan setiap adegan sengsara Yesus, mulai dari pengkhianatan Yudas hingga penyaliban di Bukit Golgota.

Ekspresi kesedihan dan penderitaan yang ditampilkan para pemain tablo tampak begitu nyata, membawa umat semakin mendalam dalam perenungan akan pengorbanan Yesus Kristus.

Kegiatan mengenang sengsara dan wafat Yesus Kristus di Natas Labar ini menjadi momentum penting bagi umat Katolik di Ruteng untuk memperkuat iman dan solidaritas, serta merefleksikan makna pengorbanan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun diiringi hujan, semangat dan kekhusyukan umat tetap terjaga hingga akhir seluruh rangkaian acara.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *