Pimpin Rapat Teknis, Bupati Hery  Nabit: Program  MBG di Manggarai Segera direalisasikan

Berita, Umum1152 Dilihat

Ruteng, Prokopim – Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabt, SE., MA., menegaskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program prioritas Nasional akan terealisasi dalam waktu dekat. Saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai segera mempersiapkan pelaksanaannya dan mencurahkan segenap kekuatan untuk menyukseskan program tersebut.

Penegasan tersebut disampaikan Bupati Hery Nabit saat memimpin rapat Teknis pelaksanaan Program MBG tingkat Kabupaten Manggarai Aula Ranaka di Kantor Bupati Manggarai pada Senin 10 Februari 2025. ”Untuk Kabupaten Manggarai, saya pastikan Program MBG segera terealisasi dalam waktu dekat,” tegasnya.

Hadir dalam rapat tersebut segenap unsur dari Pemkab Manggarai bersama instansi vertikal, BUMN dan Koodinator pengawas SMA/SMK se-Kabupaten Manggarai. Sementara, narasumber utama rapat ini berasal dari Satuan Pemenuhan Pelayan Gizi (SPPG) yang merupakan perwakilan dari Badan Gizi Nasional. Selain itu dari Yayasan Inovasi Rumpun Bambu Kabupaten Manggarai yang merupakan pihak yang berurusan langsung dengan dapur pengelolaan makanan.

Kepada seluruh peserta Rapat Bupati Manggarai  meminta untuk tahu posisi masing-masing baik Pemkab Manggarai maupun stakeholder lain. “Saya minta kepada kita sekalian yang hari ini menghadiri rapat teknis ini, untuk memahami posisi masing-masing,” pintanya.

Karena tujuan raker ini, lanjut Bupati Heri, untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada seluruh peserta rapat supaya ada pemahaman yang sama. Hal  ini juga berkaitan dengan kontribusi dari segenap stakeholder baik dari perangkat daerah maupun lembaga yang berperan dalam program tersebut. “Agar semua informasi dibagikan kepada kita dengan pemahaman yang sama,” paparnya.

Dijelaskannya, bahwa atas sesuatu program yang baru pasti ada masalah, tetapi bahwa itu adalah hal yang biasa dan mesti dilalui. Tetapi masalah itu akan menjadi kecil kalau dipersiapkan dengan baik dan memahami alur pelaksanaan makan Bergizi Gratis tersebut.

“Kalau dalam pelaksanaannya nanti tidak maksimal akan kita perbaiki bersama. Kalau berjalan dengan baik maka itu artinya seluruh pemerintahan ini akan berjalan efektif. Ingat, ini adalah program pemerintah yang menjadi kewajiban semua sektor untuk disukseskan,” paparnya.

Ansgariana Yetri Indriyati, perwakilan Badan Gizi Nasional menjelaskan, tujuan umum program Makanan Bergizi Gratis ini adalah untuk meningkatkan asupan gizi dan pengetahuan gizi kelompok sasaran.

Sementara tujuan dalam bidang pendidikannya adalah peningkatan prestasi, partisipasi dan kehadiran siswa di sekolah serta pengurangan anak putus sekolah. Untuk tujuan di bidang kemiskinan adalah penciptaan lapangan kerja, pengurangan beban penduduk miskin dan pemanfaatan bahan pangan lokal dan peningkatan kesejahteraan petani dan UMKM.

Sasaran program ini jelas Indriyati adalah peserta didik yang mulia dari Paud/TK, SD,SMP, SMA, Pendidikan Kejuruan, Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Khusus. Untuk Non peserta didik sendiri ibu Hamil, Ibu Menyusul dan anak Balita.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa target pencanangan  Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Langke Rembong,  untuk keseluruhan siswa dari TK sampe SMA adalah 28,485 siswa.

“Nah 1 SPPG hanya dapat menerima penerima manfaat sebesar 3000 sampai 3500, maka berdasarkan data Dapodik Kecamatan Langke Rembong dengan ketentuan penerima manfaat seperti itu, maka target pembangunan dapur sejumlah 10 unit di Kecamatan Langke Rembong. Untuk target SPPG di Kabupaten Manggarai adalah adalah 31 dapur,”  jelasnya soal target pembangunan SPPG di Kabupaten Manggarai.

Di lain pihak Fransiskus Charles selaku PIC Flores Lembata Alor, khusus untuk skema ketiga yaitu kerjasama dengan Mitra, menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis ini menimbulkan multiplayer efek, dimana program ini mesti membawa dampak bagi semua sektor khususnya supply chain atau persedian bahan baku.

“Sesuai visi Presiden Prabowo agar semua itu berputar di dalamnya, bayangkan kalau ada 900 juta sebulan satu dapur, dan kalau ada 10 dapur maka 9 miliar berputar di daerah. Dengan dapur ini bisa menimbulkan multiplayer efek untuk semua sektor,” kata Fransiskus.

Rapat Teknis yang dimulai pukul 10.00 WITA tersebut, dilanjutkan dengan diskusi. Masing masing pimpinan PD juga stakeholder lainnya menyampaikan sumbangsihnya sesuai tugas dan fungsinya. **)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *