Lorensius Santu: Pupuk Bokashi dari Dinas Pertanian Telah Sesuai Standar Mutu

Umum232 Dilihat

Pupuk bokashi tersebut telah melalui proses pengolahan sesuai petunjuk teknis yang ada, sehingga mutu dan kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai, drh. Yoseph Mantara melalui Sekretaris Dinas Pertanian, Lorensius Santu, menjelaskan bahwa pupuk bokashi yang dialokasikan untuk kegiatan Simantri di Kabupaten Manggarai telah memenuhi standar mutu dan syarat teknis minimal yang telah ditetapkan. Pupuk bokashi tersebut pun telah dimanfaatkan oleh semua kelompok tani yang tergabung dalam Kelompok Simantri di Kabupaten Manggarai.

Hal itu dijelaskannya saat menanggapi tudingan Kosmas Guar, Ketua Kelompok Tani Simantri 18, di Desa Tengku Lese, Kecamatan Rahong Utara sebagaimana yang dilansir floreseditorial.com pada Senin (17/6) lalu. Dalam pemberitaan tersebut, Kosmas Guar menduga bahwa jenis pupuk dari Dinas Pertanian itu berkualitas buruk. Akibatnya, puluhan karung pupuk tersebut ditemukan terbuang percuma di pinggir jalan di Desa Tengku Lese, Kecamatan Rahong Utara.

Menanggapi hal itu, Lorensius menegaskan, pupuk Bokashi tersebut telah melalui proses pengolahan sesuai dengan petunjuk teknis dan memiliki hasil uji laboratorium dari Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Undana Kupang. Hal-hal yang diukur seperti Kadar air, Bahan Organik, C-Organik, N-Total, C/N-Ratio, P2O5, K20, dan pH tanah.

“Pernyataan dari Ketua Kelompok Simantri 18 Kosmas Guar itu tidak benar. Pupuk bokashi tersebut telah melalui proses pengolahan sesuai petunjuk teknis yang ada, sehingga mutu dan kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu pupuk bokasi itu juga telah memenuhi standar yang dibutuhkan sesuai dengan syarat tertentu, antara lain tim teknis dinas kita harus periksa komposisi dan proses kerjanya,” jelas Lorensius.

Lebih lanjut dirinya juga menambahkan, pola pengadaan pupuk bokashi tersebut dilakukan melalui swakelola dengan Dinas Pertanian. Dinas Pertanian merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi, yang selanjutnya bermitra dengan kelompok tani Simantri yang bisa memproduksi pupuk bokashi tersebut.

“Yang tercecer itu sebetulnya jatah dari ketua kelompok Simantri 18. Memang sejak awal Ketua Kelompok Simantri 18 itu mengatakan semua orang menolak, tetapi nyatanya dia sendiri yang menolak. Dari 29 orang anggota kelompok, 28 orang sudah terima dan telah digunakan,” katanya.

Karena itu, lanjut Lorens, pada hari Senin, 17 Juni 2019, Kadis Pertanian Kabupaten Manggarai telah memerintahkan Kepala Seksi Tanaman Hortikultura, Koordinator BPP Kecamatan Rahong Utara dan PPL Pendamping Simantri 18 untuk membagikan pupuk tersebut kepada anggota yang membutuhkannya. Saat ini sudah dilakukan pertemuan tingkat kelompok untuk membagikan sisa pupuk 29 karung kepada anggota kelompok Simantri yang membutuhkannya.

Senada dengan Lorensius, PPL Pendamping Simantri 18, Eligius Darius Babun juga menjelaskan bahwa, pernyataan dari Ketua Kelompok Simantri 18 itu tidak benar, mengingat banyak petani sudah menggunakan pupuk tersebut dan saat ini pun sudah memanen hasilnya.

“Tidak benar pupuk itu tidak berkualitas karena banyak petani yang sudah memanen dan hasilnya baik. Buktinya Ibu Getrudis Saul, sudah panen tomat dengan hasil yang baik. Dia sudah panen tomat, buncis, mentimun. Ada juga anggota kelompok yang lain seperti Bapak Longginus pada kelompok Simantri 18, juga sudah panen,” jelasnya. Eligius menambahkan bahwa dugaan Ketua Kelompok Simantri 18 itu tidak berdasar karena dia sendiri belum pernah menggunakan pupuk bokashi tersebut.

Untuk diketahui, penandatangan berita acara serah terima pupuk kepada kelompok Simantri 18 sudah dilakukan oleh sekretaris kelompok pada tanggal 2 Oktober 2018 lalu. Selanjutnya pupuk bokashi tersebut telah digunakan oleh anggota kelompok, sementara Kosmas Guar membiarkan jatahnya tercecer di pinggir jalan. (Tim Humaspro Manggarai)

Keterangan foto: Lorensius Santu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *